Rapat Koordinasi Nasional Muslimah Ahlul Bait Indonesia yang bertepatan dengan bulan perjuangan, Bulan Imam Husein dan Sumpah Pemuda mengambil tema Menguatkan Infrastruktur Organisasi dan Menyelaraskan Program Nasional. Adapun acara yang diselenggarakan dua hari ini memiliki susunan acara sangat menarik dengan menghadirkan narasumber seperti; Ustadz Hasan Dalil, Ustadz Umar Shahab, Ustadz Ahmad Hidayat, Ustadz Musa Al …
Rapat Koordinasi Nasional Muslimah Ahlul Bait Indonesia yang bertepatan dengan bulan perjuangan, Bulan Imam Husein dan Sumpah Pemuda mengambil tema Menguatkan Infrastruktur Organisasi dan Menyelaraskan Program Nasional.
Adapun acara yang diselenggarakan dua hari ini memiliki susunan acara sangat menarik dengan menghadirkan narasumber seperti; Ustadz Hasan Dalil, Ustadz Umar Shahab, Ustadz Ahmad Hidayat, Ustadz Musa Al Habsyi dan Ustadz Safwan.
Pada sesi pertama Ustadz Hasan menyampaikan perlunya penguatan spiritual dengan muhasabbah. Selain menguatkan, perlu juga mendeteksi secara cepat penyakit spiritual serta kekurangan yang tidak hanya mengganggu diri tetapi juga organisasi. Menurutnya, menjalankan sebuah organisasi membutuhkan kerja sama dan pola kehidupan sosial yang baik, silaturahmi, toleransi dan saling mengokohkan.
Selanjutnya Ustadz Umar menjelaskan organisasi dalam konteks Wilayah yakni pembelaan terhadap mazhab dari berbagai ancaman, baik luar maupun dari dalam. Sedangkan dari segi SDM harus ada perhatian khusus terhadap aspek kualitas komunitas dimana tiap komponen dan orang-orang yang terlibat membangun organisasi unggul di segala bidang.
Kemudian Ustadz Ahmad memperjelas dengan materi keorganisasain ABI (Ahlul Bait Indonesia) dan Islam Syiah di Indonesia dari segi sejarah, kebudayaan dan politik. Begitu juga latar belakang ormas ABI dalam upaya membangun toleransi, pendidikan, pelayanan sosial dan kerja sama.
Pada giliran selanjutnya Ustadz Musa menjelaskan peran MAI dalam pergerakan perempuan. Dalam hal ini beliau menceritakan Dr. Arzu Mehrai aktivis perempuan dan peneliti khusus di bidang dekolonisasi, yang mengamati jejak kultural dan ideologis dari penjajahan dan dampak penjajahan pada suatu bangsa.
Menurut Arzu, apabila suatu bangsa dijajah cukup lama, maka kebudayaan akan musnah dan berganti dengan peradaban sang penjajah. Dari kisah itu Ustadz Musa menekankan pesan kepada perempuan Ahlulbait, sebagai seorang istri dan ibu yang mampu menjadi panutan hidup dan bersama-sama menjaga keluarga dari pengaruh buruk budaya Barat.
Dan yang terakhir pemaparan dari Ustadz Safwan dengan fokus penguatan keluarga dan kebangkitan perempuan. Yakni bagaimana membangun diri sendiri dan upaya satu keluarga mengenal bahasa cinta sehingga wanita ditempatkan sebagai rumah cinta dan wanita sebagai penerima cinta.
(Artikel ini dikutip dari situs Ahlul Bait Indonesia dengan beberapa perubahan)